Blog.. Judul kali ini merupakan judul yang dikasih sama k'neni aka mentor aka pengajar saat saya ikut workshop di #PaluMenulis.. Ini tugas pertama yang beliau kasih sama kita.
“Mengapa saya menulis?”
Mungkin kalau saya diberi pertanyaan seperti pertanyaan diatas, maka beberapa
jawaban secara gamblang yang akan saya berikan adalah sebagai berikut:
“Mengapa saya menulis?”
1.
Karena aksara tertulis melambungkan rasa dan imajinasi lebih hebat dari
pada gambar dan film sekalipun.
2.
Karena menulis adalah sarana untuk mengekspresikan perasaan yang kadang
tertahan untuk diungkapkan.
3.
Karena banyak hal yang baru bisa dimengerti kalau ditulis terlebih
dahulu.
4.
Karena ada yang mau ditulis :p hehehe
Beberapa pendapat para ahli mengenai Menulis..
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), 1. Membuat huruf (angka dan
sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dsb). 2. Melahirkan pikiran atau
perasaan (seperti mengarang, membuat surat).
McCrimmon dalam St. Y. Slamet (2008:141), mengatakan bahwa:
Menulis sebagai kegiatan menggali dan perasaan mengenai suatu subjek,
memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga
pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas.
Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989:1), menulis merupakan salah satu hal
yang paling penting yang kamu lakukan disekolah. Kemampuan menulis yang baik
memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu menulis laporan,
proposal atau tugas disekolah.
Angelo (1980:5), menulis merupakan suatu bentuk berpikir, tetapi justru
berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. Salah satu tugas
penting sang penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berpikir,
yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuannya. Yang paling penting
diantara prinsip-prinsip dimaksudkan itu adalah penemuan, susunan dan gaya.
Secara singkat belajar menulis adalah belajar berpikir dalam/dengan cara
tertentu.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama dia tidak menulis dia
akan hilang dari masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk
keabadian.”
-Pramoedya Ananta Toer-
Menulis bagi saya adalah sebuah kesenangan. Kesenangan yang muncul dari
dalam (baca : hati, jiwa). Sejak 2005, waktu masih SMP dulu, diary yang usang
dekil itu sudah terbiasa jadi tempatku berbagi dan bercerita. Entah itu
perasaan marah, sedih, senang ataupun perasaan datar. Album besar yang tua itupun juga pernah
membuat tinta penaku habis olehnya. Right! Semua perasaan yang ada dijiwa itu
memang hanya bisa ditumpahkan dalam bentuk tulisan, paling pas kalo dibicarakan
pada tulisan, dan cuma tulisanlah yang mampu memahami semua itu.. :’)
Tulisan dan curahan hati..
Memang, sebuah tulisan tak melulu soal sebuah perasaan. Seorang jurnalis
contohnya, mereka kebanyakan menulis tentang pemberitaan yang terjadi dalam
masyarakat. Seorang penulis buku sekolah pun seperti itu, mereka membuat
tulisan karena ilmu yang ada pada diri mereka yang mesti harus mereka salurkan.
But above all, menulis tak harus
tentang uang. Dewasa ini, bisa sangat dengan mudahnya ditemui di internet,
tulisan-tulisan dalam bentuk curahan hati. Mereka kebanyakan menyampaikan
perasaan-perasaan itu dalam bentuk tulisan online
yang bisa diakses kapan dan dimana saja dengan memanfaatkan jasa internet.
Yaps, dunia memang sekeren itu :’)
Tidak terkecuali saya. Sebagian besar tulisan yang saya tuangkan di
blog adalah curahan hati. Curahan hati yang paling bisa buat saya mewek
sendiri, nyesek sendiri dan galau sendiri saat saya sedang dan sementara
bercerita dengan jari yang lincah memencet tombol-tombol dikeyboard. Dan
setelah saya bercerita pada sosok layar monitor itu, perasaan lega bin plong
dan semua perasaan campur aduk senang pun merasuk dikalbu. Itulah saya, saya
dan tulisan yang tidak bisa dipisahkan. Dan itulah alasan.. Mengapa saya menulis :’)
“Saat nalarmu menemukan jalan buntu untuk berbicara, saat logikamu berhenti
berputar untuk mencari perumpamaan, dan saat mulutmu membisu untuk berucap,
cobalah izinkan penamu untuk berkata-kata, dan lihatlah keajaiban yang akan dia
berikan untukmu.”
-Gladys Novianti Soedarto-